Gambar Kata Rumah Tangga Bahagia


Mohon tunggu... Kategori Fiksiana Fiksiana Cerpen Puisi Halo Lokal Halo Lokal Bandung Joglosemar Makassar Medan Palembang Surabaya Humaniora Humaniora Bahasa Filsafat Pendidikan Seni Sosbud Cerita Pemilih Cerita Pemilih Analisis Sosok Inovasi Inovasi Gadget Nature Otomotif Lyfe Lyfe Beauty Book Diary Film Games Healthy Hobby Home Humor Love Music Parenting Worklife Money Money Entrepreneur Financial New World New World Cryptocurrency Metaverse NFT Olahraga Olahraga Atletik Balap Bola Raket Pulih Bersama Pulih Bersama Indonesia Hi-Tech Indonesia Lestari Indonesia Sehat Ruang Kelas Ruang Kelas Ilmu Alam & Tekno Ilmu Sosbud Travel Story Travel Story Foodie Trip Video Vox Pop Vox Pop Hukum Kebijakan Politik SEMUA RUBRIK Lagi Rame! Diabetes, Anak-anak Pun Terancam Diabetes pada Anak Itu Ada Orkestrasi Internal NU untuk Peradaban NU Kokoh Kawal Aswaja Nusantara 4 Cara Awet Muda di Usia 50 Tahun Rahasia Awet Muda dan Panjang Umur ala "Inyiak" Diabetes, Anak-anak Pun Terancam Diabetes pada Anak Itu Ada Orkestrasi Internal NU untuk Peradaban NU Kokoh Kawal Aswaja Nusantara 4 Cara Awet Muda di Usia 50 Tahun Rahasia Awet Muda dan Panjang Umur ala "Inyiak" Kamu pasti suka! Persoalan Etika dalam Rumah Tangga WFO Akan Memupus "Matahari Kembar" dalam Rumah Tangga Men Care, Menjaga Keseimbangan Peran dalam Rumah Tangga UU untuk Pekerja Rumah Tangga Penderitaan Tersembunyi Filosofis "Tangga" dalam Kehidupan Maulana Danny Ramadhan Mohon Tunggu... Freelancer - laki-laki selalu berupaya untuk berpikir positif Selanjutnya Tutup Cerpen Carilah Kebahagiaan dalam Rumah Tangga Bukan Penderitaan 11 April 2019   14:28 11 April 2019   14:28 Diperbarui: 11 April 2019   15:32 734 1 0 + Laporkan Konten Laporkan Akun Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Lihat foto dokpri                            Ada sepasang suami isteri, yang merupakan sahabat lama pada masa saya kuliah dahulu  datang menemui saya untuk bertukar pikiran meminta pencerahan, Rumah tangga mereka rupanya belakangan ini sering terjadi percekcokan.   Sang Suami berkata, "Dan, kami sudah lama menikah, anakpun sudah besar-besar, tetapi rumah tangga kami selalu dirundung masalah, keributan dan ketidakcocokan selalu terjadi setiap hari.  Gua sebagai suami ingin bercerai dengan isteri gua dan hendak mencari pasangan hidup yang baru, mohon pencerahan dari Loe."  Sang Isteri tidak mau kalah berkata, " Bang, bagaimana saya tidak sabar, setiap hari perlakuan dia kasar, selalu memarahi saya, tidak peduli dengan anak-anak, saya dengan tulus mengurus semua keperluan rumah tangga, menyiapkan semuanya untuk suami dan anak-anak tercinta dengan penuh kesabaran, melayani dia tanpa pamrih, saya melakukan semuanya melebihi tugas-tugas pembantu rumah tangga, dan saya selalu setia menemani suami saya walau dengan air mata dan hati yang terluka setiap hari, kerena pada dasarnya ia tidak setia, mana pernah senang berada di rumah. Saya ingin bercerai, bagaimana pendapatnya Bang?"  Lalu saya berkata, "Jika masing-masing kalian tidak mau INTROSPEKSI dan MENYADARI satu sama lain, maka apapun keputusan yang kalian ambil, Semua nanti Hanya Akan Menjadi PENYESALAN, sekarang silakan pulang dengan Bahagia dan renungkanlah diri kalian masing-masing". Tetapi mereka tidak merasa puas dan berkata, "Mengapa demikian?"  Lalu saya berkata lagi, "Bila saya menyetujui kalian bercerai, maka kamu sebagai isteri akan menderita, setiap saat bermandikan AIR MATA PENYESALAN karena selama ini kalian telah hidup bersama dalam suka mau pun duka demi untuk membesarkan anak kalian dengan susah payah, hanya karena hal-hal Negatif yang selalu terlihat sehingga melupakan hal yang Positif dari suamimu kemudian bercerai dan harus menghadapi segala persoalan sendiri, mengerjakan semua sendiri, kamu hanya akan selalu menyalahkan diri sendiri.  Kemudian kamu akan memikirkan kekuranganmu dan akan Menyesali perceraian ini, mengapa dahulu tidak mau berubah, mengapa tidak lebih sabar menghadapi suami dan memaafkan semua kesalahannya, mengapa tidak mencoba memperbaiki hubungan ini dan memberikan perhatian yang lebih kepadanya."  "dan Loe sebagai suami, seperti tadi alasan yang dikemukakan oleh bini loe dan ternyata loe juga tidak membantahnya, jadi gw anggap omongan bini loe benar, dengarkan baik-baik, gw ingetin ke eloe,:  " wanita atau isteri elo itu seperti burung merapati, yang bila eloe terlalu keras memegangnyanya dia akan berontak atau akan mati, dan bila dia terlepas dari pegangan loe dia tidak akan mau kembali lagi ke tangan loe atau ke kandang (rumah) yang loe sediakan sekalipun rumahnya loe jadikan bagaikan istana, karena sumber masalahnya ada di perlakuan loe,   kalau loe mau kawin lagi mungkin akan memperoleh kebahagiaan yang baru dengan pilihan loe sendiri, selama belum terjadi masalah baru, maka semua akan terlihat baik-baik saja, benarkah? Loe yakin pada pernikahan loe yang baru tidak akan terjadi masalah?? Dan apa Loe yakin loe akan bahagia sementara anak2 kecewa sama loe? tidak ada didunia ini anak-anak yang ingin orang tuanya bercerai, camkan itu..!!  Dan ini untuk kalian berdua, dengarkanlah :  "Semua kondisi kehidupan itu memiliki dua sisi positif dan negatif,   Dalam perjalanan sebuah rumah tangga awalnya mungkin kalian merasa BAHAGIA, tetapi pasti kelak akan muncul persoalan-persoalan dalam hidup kalian yang baru yang membuat kalian ingin menjauh atau berpisah, saat itulah kalian akan diuji apakah kalian tetap akan merasa bahagia?  Saat kalian memilih untuk berpisah/bercerai, Apakah tidak akan muncul PENYESALAN ? Mengapa telah mengecewakan orang yang kau telah nikahi dan menemanimu selama ini, saling mengedepankan ego, melupakan keberadaan anak2 ditengah kalian demi ego pribadi masing2, masalah yang sama akan kembali hadir dan masalah kalian akan menjadi bertambah, KEKECEWAAN dan PENYESALAN akan muncul di hari tua, melihat sikap benci yang terpancar dari anak-anak kalian terhadap kalian berdua, Jadi Penyesalan pasti akan ada.  Kemudian,.....  "Bila saya mencegah kalian untuk tidak Bercerai, maka Penyesalan pun akan ada, karena kalian akan pulang sekarang dan kemudian hari akan terulang semua hal yang sama. Kalian akan menyalahkan saya karena tidak membiarkan kalian untuk bercerai, kalian tetap tidak akan puas, karena dalam pikiran kalian hanya ada KATA CERAI, tidak ada kata BERUBAH bahkan kata CINTA pun telah lenyap dari pikiran kalian dan yang pasti kalian tetap hidup dalam KETIDAKPUASAN dan tidak ada jalan keluarnya"  Tapi coba kalian renungkanlah pesan ini : "Kebanyakan orang merasa TIDAK PUAS dengan apa yang telah DIPILIHNYA". "Ketika kalian telah memilih seseorang untuk menjadi pendamping hidup kalian, tentu akan melewati proses yang tidak mudah, bila semua berjalan baik-baik saja, hidup kalian akan bahagia, tetapi begitu muncul segala macam masalah, maka pikiran yang muncul adalah SEANDAINYA...., SEHARUSNYA...., BILA PADA AWALNYA... semua akan membawa ingatan kalian pada pilihan yang dulu telah tersedia.  Dan kalian akan menyalahkan keadaan, menyalahkan kondisi, menyalahkan diri sendiri. Mengapa ketika memilihnya tidak memilih yang satunya ?". "Sama seperti memilih membeli barang dari tersedianya pilihan, ketika kita mengambil keputusan untuk membelinya dan kemudian terjadi KETIDAKPUASAN, maka kita akan segera berpikir, seandainya dulu saya memilih yang satunya."  Padahal bila kita memilih pilihan yang lain itu sendiri, belum tentu juga bahagia, bagaimana bila kembali terulang hal yang sama, karena pada dasarnya sifat KETIDAKPUASAN itu selalu ada dalam pikiran kita.  "Yang salah bukan pilihannya, atau siapa yang dipilihnya, yang salah adalah PIKIRAN dan SIFAT orang yang memilihnya, yang tidak pernah memiliki rasa PUAS dan BERSYUKUR dengan apa yang telah didapatkannya, dan memiliki KERAGUAN dalam melakukan pilihan  Coba kalian bayangkan sebuah analogis ini,..  Saat kalian menanam tomat, kalian pasti mengharapkan hasil panen yang baik, tomat yang tidak busuk dan memiliki kulit berwarna merah mengkilap.   Namun, jika pohon tomat itu tidak tumbuh dengan baik, tidak menghasilkan buah tomat yang seperti diharapkan, maka kalian tentu tidak pernah menyalahkan pohon maupun buah tomat tersebut.  Kalian justru akan mencari penyebab mengapa pohon tomat itu tidak tumbuh dengan baik. Mungkin sedang terserang penyakit atau pupuknya kurang banyak atau barangkali tanahnya kurang mendapat siraman air yang cukup.  Demikianlah pula,...  Dalam suatu hubungan antara suami dan isteri. Seringkali di saat kita memiliki masalah dengan pasangan kita, secara spontan langsung menyalahkan dia. Menunjukkan jari telunjuk ke arah nya dan menuduh pasangan kita adalah penyebab timbulnya konflik.  Padahal, jika mau lebih bijaksana lagi, alangkah baiknya jika kita mencari penyebab mengapa timbul konflik yang dapat merenggangkan hubungan yang sudah berjalan baik, tidak semena-mena menyalahkan kekeliruan yang telah pasangan kita lakukan  Jadilah penanam tomat yang baik. Untuk setiap masalah yang timbul, kita tidak boleh serta merta menyalahkan orang lain. Bukankah kita sendiri tidak pernah menyalahkan tomat yang tidak tumbuh dengan baik?  Menyalahkan sama sekali tidak memiliki dampak yang positif, apapun alasan dan pembenarannya. Untuk menyelesaikan masalah, bukan dengan sikap menyalahkan, bukan juga dengan mencari alasan pembenaran diri dan bukan dengan argumentasi yang hanya memenangkan diri sendiri.  Sebab KONFLIK DALAM RUMAH TANGGA itu bukanlah sebuah pertandingan yang memerlukan seorang pemenang. Yang dibutuhkan hanyalah Kesadaran dan saling Pengertian. Jika kita mengerti akar permasalahan dan mampu memperlihatkan ketulusan dalam memperbaiki hubungan dengan pasangan kita, maka situasi "tidak enak" dapat diubah menjadi menyenangkan.  Namun bila kalian memilih untuk bercerai, maka bercerailah dengan bahagia tanpa penyesalan,  Sesudah itu janganlah kalian saling memburuk-burukkan atau menyebarkan berita tentang keburukan atau kesalahan MANTANMU kepada siapapun,   Ingatlah....!!  Apakah kalian MENGINGKARI bahwa kalian pernah merasa BAHAGIA ketika diawal PERNIKAHAN dahulu.  dan Ingatlah...!! Bukankah dahulu,ketika kalian dipersatukan dalam PERNIKAHAN, kalian saling meminta dan berjanji dihadapan Allah, apakah kalian tidak MERASA MALU kepada Tuhan kalian ketika saat ini kalian saling memburuk-burukkan  Jika kalian telah memiliki ANAK, kalian sama saja menyakiti HATI ANAK2 KALIAN sendiri. Karena walau bagaimanapun, seburuk apapun dia, sebesar apapun kesalahan dia......dia adalah AYAH dari anak2mu,....dia adalah IBU dari anak2mu. Maka JAGALAH Hati dan perasaan ANAK2MU.  Walau TAKDIR telah memisahkan kalian, tapi Takdir tidak memutuskan Hubungan Tali Silahturahmi diantara kalian, maka tetaplah menjaga Silahturahmi diantara kalian, demi kebaikan diri kalian sendiri juga demi kebaikan anak2 kalian. IKHLASKANLAH yang telah terjadi, SALING MEMAAFKANLAH kalian,  "Sesungguhnya lebih baik menjaga apa yang telah ada, merawat yang telah terjalin dan memperbaiki sesuatu yang perlu diperbaiki, namun bila semua itu telah di lakukan, tapi kalian tidak menemukan kebahagiaan dalam kebersamaan kalian maka silahkan BERCERAI".  "Jadi Pulanglah dengan BAHAGIA,"  Jika kalian ingin bercerai maka BERCERAILAH dengan BAHAGIA, atau Kembalilah bersama-sama membina RUMAH TANGGA YANG BAHAGIA. Saran saya CARILAH KEBAHAGIAAN, bukan PENDERITAAN."  Semua kembali pada penilaian masing-masing, kebijaksanaan masing-masing, saya tidak dapat menentukan kebahagiaan kalian, karena kalian sendiri yang dapat membuat diri kalian BAHAGIA.  By. MD.Ramadhan.         Mohon tunggu... Lihat Cerpen Selengkapnya Selanjutnya Beri Komentar Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar! Lihat Semua Komentar (0) Video Pilihan Hide TAG cerpen fiksiana Artikel Lainnya TENTANG KOMPASIANA PROFIL PERFORMA & STATISTIK TIM JARINGAN KGMEDIA.ID SYARAT DAN KETENTUAN DEFINISI KETENTUAN LAYANAN KETENTUAN KONTEN PENGGUNAAN DAN HAK CIPTA SANGGAHAN DAN PELAPORAN KONTEN KETENTUAN PERUBAHAN UNDANG-UNDANG ITE PRIVACY POLICY FAQ KOMPASIANA KONTEN TEKNIS DAN GANGGUAN TIPS DAN TUTORIAL BISNIS DAN KERJA SAMA BANTUAN KONTAK KAMI Gedung Kompas Gramedia Palmerah Barat unit II lantai 6, Jl. Palmerah Barat no. 29-37, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10270 6221 536 99 200 6221 5360678 kompasiana@kompasiana.com Untuk pengajuan iklan dan kerja sama bisa menghubungi: kerjasama@kompasiana.com © 2018 Kompasiana.com. A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved 1 0 Laporkan Konten Laporkan Akun X CLOSE × Akun Terverifikasi Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif. Pelajari selanjutnya.

Image gallery gambar kata rumah tangga bahagia

gambar kata rumah tangga bahagia 1
gambar kata rumah tangga bahagia 2
gambar kata rumah tangga bahagia 3
gambar kata rumah tangga bahagia 4
gambar kata rumah tangga bahagia 5
gambar kata rumah tangga bahagia 6
gambar kata rumah tangga bahagia 7
gambar kata rumah tangga bahagia 8
gambar kata rumah tangga bahagia 9
gambar kata rumah tangga bahagia 10
gambar kata rumah tangga bahagia 11
gambar kata rumah tangga bahagia 12
gambar kata rumah tangga bahagia 13
gambar kata rumah tangga bahagia 14
gambar kata rumah tangga bahagia 15
gambar kata rumah tangga bahagia 16
gambar kata rumah tangga bahagia 17
gambar kata rumah tangga bahagia 18
gambar kata rumah tangga bahagia 19
gambar kata rumah tangga bahagia 20

Read more Gambar Kata Rumah Tangga Bahagia: