Menurut Teori Mekah Indonesia Telah Menjalin Hubungan Dengan Mekkah Sejak Awal Hijriah. Salah Satu
- Posted By : Admin 1
- On 2022 May 28T10:16
- Category : Terbaru

Skip to content Menu Home Produk Rempah Rempah Kacang & Biji Bumbu Masakan Beras Snack Roti Dessert Hidangan Utama Daging Kue Minuman Olahan Susu & Keju Saus dan Cocolan Reseller Resep Artikel Kontak Cek Resi Login / Register Cart / Rp 0 0 No products in the cart. 0 Cart No products in the cart. Artikel Berikut 7 Teori Masuknya Islam ke Indonesia Posted on 9 March, 20216 April, 2021 by Salsabiila Raudhatul Jannah Secara historis, agama yang lahir di Indonesia kebanyakan memiliki unsur animisme dan mistis yang kental. Baik Hindu, Buddha, Nasrani, ataupun Islam tidaklah terlahir di Bumi Pertiwi ini. Seperti yang diketahui masyarakat umum, Islam berasal dari Mekkah, Arab Saudi. Islam sendiri terus menyebar secara perlahan ke seluruh dunia dengan berbagai metode, termasuk Indonesia. Meskipun orang Indonesia lebih mengenal dua teori dalam masalah ini, namun sebenarnya terdapat lima teori lagi yang kurang populer di masyarakat. Ketujuh teori mengenai proses masuknya Islam ke Indonesia sendiri didasari oleh beberapa bukti kuat, seperti halnya batu nisan atau prasasti. Meskipun seringkali menimbulkan perdebatan, berikut ini adalah tujuh teori yang membahas mengenai sejarah masuknya Islam ke Indonesia: Contents Teori Gujarat Teori ini mengemukakan jika Islam di Indonesia bukanlah berasal dari Mekkah ataupun Mesir, tetapi dari wilayah Gujarat, India. Teori ini tercatat dimulai pada abad ke 13. Teori ini sendiri terjadi karena adanya perdagangan di kawasan utara pulau Sumatra antara pribumi dengan para pedagang dari Gujarat. Tidak tercatat dengan jelas pihak mana yang aktif berperan dalam penyebaran Islam di teori ini. Teori ini dipopulerkan oleh Snouck Hurgronje dan J. Pijnapel, dua ilmuwan berkebangsaan Belanda yang mendalami sejarah Hindia Belanda. Teori ini, yang juga didukung oleh banyak ilmuwan Barat lainnya, mulai populer pada abad 19. Hal ini menjadikan orang Barat hingga kini percaya jika Islam di Indonesia berasal dari kontak dengan para pedagang Gujarat. Teori ini didukung dengan corak batu nisan pendiri Kesultanan Samudera Pasai, Malik Al-Saleh, yang berasal dari tahun 1297. Corak pada batu nisan ini lebih sering dihubungkan dengan corak batu nisan di pemakaman muslim Gujarat. Diketahui jika Malik Al-Saleh dulunya bernama Marah Silu, dan agama yang beliau anut sebelum Islam adalah aliran kepercayaan. Selain itu, tasawuf juga mulai berkembang di Indonesia pada abad ini, bersamaan dengan perkembangan tasawuf di wilayah Gujarat yang bercorak sufistik. Fakta ini membuat para orientalis percaya jika Islam yang masuk ke Indonesia adalah Islam yang sudah mundur karena invasi besar-besaran Mongol ke teritori Islam. Namun teori ini juga banyak ditentang oleh ilmuwan lainnya. Alasan pertama adalah, tempo hari wilayah Gujarat masih dikuasai oleh kerajaan Hindu. Lalu alasan keduanya adalah, terdapat perbedaan madzhab yang cukup mencolok antara orang-orang Indonesia dan Gujarat tempo hari. Sejak dulu hingga kini, orang-orang Indonesia mayoritas menganut madzhab Syafi’i, sementara orang-orang Gujarat tempo hari lebih banyak menganut madzhab Hanafi. Teori Bengal Secara sederhana, teori ini adalah salah satu antitesis atau teori yang menyanggah dari teori Gujarat. Karena teori ini menyatakan jika tokoh-tokoh Samudera Pasai adalah keturunan Benggali, atau kini lebih dikenal dengan wilayah Bangladesh. Teori ini juga mengemukakan jika seluruh batu nisan dari era Samudera Pasai lebih mirip dengan batu nisan dari wilayah Bengal. Teori yang dipopulerkan oleh S.Q. Fatimi ini mengatakan jika Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 11. Teori ini juga mengkritisi tentang keberadaan batu nisan milik Siti Fatimah, yang bertuliskan 475/1082 di Leran, Jawa Timur. Selain batu nisan milik Siti Fatimah ini, tercatat ada batu nisan lain yang umurnya lebih tua dari batu nisan milik Sultan Malik Al-Saleh. Lokasi batu nisan itu sendiri terdapat di Fak-Fak dan Papua. Namun semua batu nisan itu belumlah terbukti secara empiris keberadaannya. Teori ini juga mempermasalahkan tentang perbedaan madzhab yang dianut oleh kedua pihak. Tercatat jika orang-orang di kawasan Bengal tempo hari menganut madzhab Hanafi. Sementara hingga kini, mayoritas masyarakat Indonesia masihlah menganut madzhab Syafi’i. Teori Coromandel dan Malabar Teori ini diprakarsai oleh Thomas W Arnold, dan teori ini menjadi antitesis lain dari Teori Gujarat. Teori ini menyatakan jika ukiran di atas batu nisan bukanlah patokan dari pusat persebaran Islam. Teori ini sendiri berpatokan pada kesamaan madzhab yang dianut antara masyarakat muslim Nusantara dan masyarakat muslim di pesisir selatan India tempo hari, yaitu madzhab Syafi’i. Teori ini juga didukung oleh GE Morrison. Beliau berpendapat, bahkan di tahun 1297, wilayah Gujarat masihlah dikuasai oleh kerajaan Hindu. Pendapat ini didasari oleh laporan seorang ahli obat berkebangsaan Portugal, Tomé Pires, yaitu Suma Oriental. Morrison akhirnya berpendapat jika Islam masuk ke Nusantara melalui pesisir India Selatan. Pendapat ini juga mendapat balasan dukungan dari Thomas W Arnold. Selain mendukung tentang kesamaan madzhab di antara ketiga wilayah tersebut, Arnold turut menyebutkan jika para pedagang dari pesisir selatan India memiliki peran penting dalam penyebaran Islam di Indonesia. Teori Mekkah Diperkenalkan oleh Haji Abdul Karim Amrullah, atau yang lebih dikenal masyarakat luas sebagai Buya Hamka, teori ini mengatakan jika Islam masuk ke Indonesia langsung dari Mekkah pada abad ke 7. Teori ini beliau ungkapkan pada tahun 1958 dalam orasinya pada acara Dies Natalis di sebuah universitas di Yogyakarta. Beliau menolak anggapan para orientalis Barat yang percaya jika Islam di Indonesia tidak bersumber dari Arab. Beliau juga mengatakan jika penyebaran Islam di Indonesia tidaklah didasari oleh hubungan ekonomi. Karena beliau sendiri meyakini, hubungan dagang antara orang-orang Melayu dan bangsa Arab telah terbentuk sejak sebelum Masehi. Argumentasi Buya Hamka ini sejalan dengan Teori Sufi yang diutarakan oleh A.H.Johns. Beliau menyatakan para pengembara sufi telah melakukan banyak usaha dalam melakukan Islamisasi tahap awal di Indonesia. Karena biasanya, sambil berpetualang dari satu tempat ke tempat lainnya, para pengembara sufi akan mendirikan sebuah perguruan tarekat. Tempat-tempat seperti itulah yang akan menjadi tempat peristirahatan mereka dalam perjalanan panjangnya. Pernyataan Buya Hamka mengenai relasi perdagangan antara Nusantara dan Arab juga didukung oleh Thomas W Arnold. Beliau menegaskan jika orang-orang Arab telah menguasai perdagangan di Ceylon, atau yang kini dikenal dengan nama Sri Lanka, pada abad kedua sebelum Masehi. Teori ini juga selaras dengan arsip-arsip Arab kuno, yang menyebutkan kata Al-Hind sebagai India dan pulau-pulaunya di bagian timur hingga ke Cina. Tempo hari wilayah Nusantara juga disebut sebagai Pulau-Pulau Cina, dan ini memperbesar kemungkinan jika teori akan hubungan bangsa Arab dan Melayu telah terbentuk sejak dulu sekali. Teori China Teori ini mengemukakan jika masuknya Islam berasal dari para perantau dan pedagang China pada abad kesembilan lewat Palembang. Sebelumnya, diketahui jika Islam telah masuk ke China pada abad ketujuh. Orang China sendiri telah lama menjalin hubungan dengan Nusantara, bahkan mereka telah berbaur dengan masyarakat Nusantara sejak masa kerajaan Hindu-Buddha. Sumanto Al Qurtuby dalam bukunya, Arus Cina-Islam-Jawa, menyatakan jika pada masa Dinasti Tang, di daerah Kanton, Zhang-zhao, Quanzhou, dam pesisir Cina bagian selatan, telah berdiri beberapa pemukiman muslim. Jika dilihat dari beberapa sumber luar negeri, yang berasal dari kronik, maupun lokal, yang berasal dari hikayat dan babad, teori China bisa diterima. Bahkan menurut sejumlah sumber lokal tertulis bahwa raja Islam pertama di Jawa, yakni Raden Patah, yang merupakan pendiri dan Sultan pertama dari Kesultanan Demak, adalah seseorang dengan darah China yang kental. Ayahnya, Raden Brawijaya V, menikahi seorang gadis yang berasal dari daerah Campa, yang kini lebih dikenal dengan Vietnam. Diketahui jika nama China dari Raden Patah adalah Jin Bun. Berdasarkan Sejarah Banten dan Hikayat Hasanuddin, nama dan gelar dari keluarga kerajaan Demak ditulis dengan menggunakan istilah China, seperti halnya “Cek Ko Po”, “Jin Bun”, “Cek Ban Cun”, “Cun Ceh”, serta “Cu-cu”. Nama-nama seperti “Munggul” dan “Moechoel” sendiri didapat dari nama-nama Mongolia, yang letaknya tidak jauh dari China. Bukti-bukti lain dari teori ini adalah keberadaan masjid-masjid tua yang memakai unsur arsitektur Tiongkok di berbagai tempat, terutama di Pulau Jawa. Menurut catatan lama China, diketahui jika berbagai kota pelabuhan penting seperti Gresik dikuasai lebih dulu oleh para pedagang China. Teori Persia Teori ini menyatakan jika tempo hari bangsa Persia, atau yang kini lebih dikenal dengan Iran, adalah penyebar agama Islam di Nusantara. Teori ini didukung oleh dua ahli yang bernama Umar Amir Husein dan Prof. Hussein Jayadiningrat. Teori ini juga menyebutkan jika para pedagang Persia memiliki peran penting dalam penyebaran Islam di Nusantara. Teori ini didasari oleh fakta jika banyak sekali ajaran Syi’ah di Nusantara saat Islam baru tersebar di sini. Selain itu, teori ini juga didasari dengan banyaknya budaya Persia yang berasimilasi dengan budaya Nusantara, seperti halnya: Keberadaan perkampungan Leran atau Leren di Giri, Gresik. Penggunaan sistem bahasa Persia dalam pengejaan huruf Arab, khususnya untuk tanda-tanda bunyi harakat. Tradisi Tabut di Bengkulu dan tradisi Maulid Cikoang di Takalar, Sulawesi Selatan. Tradisi dan lambang yang ditampilkan dalam upacara Tabut/Tabot, yang bisa dikaitkan dengan kata taubat atau pengampunan dosa dari Allah Swt. Tradisi ini sangat kental dengan budaya Persia. Banyak kosakata bahasa Persia yang menjadi kosakata Bahasa Melayu, yang tidak terlalu jauh dengan Bahasa Indonesia. Bahasa Melayu dan bahasa Indonesia diketahui masih berasal dari rumpun yang sama. Kesamaan ajaran sufi yg dianut Syaikh Siti Jenar dengan ajaran Al Hallaj. Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein. Teori Maritim Teori Maritim meyakini jika persebaran Islam diprakarsai oleh masyarakat lokal yang ulung dalam berlayar dan berdagang. Mereka berlayar ke negeri orang, dan melakukan kontak dengan orang-orang di sana. Para pengembara ini juga tentu tidak melewatkan wilayah yang masyarakatnya telah menganut agama Islam, atau bahkan berlayar ke Arab. N.A. Baloch, sejarawan berkebangsaan Pakistan, mempertegas argumen tersebut dengan menyebut bahwa para pelaut dan pedagang asli Nusantara bersinggungan langsung dengan para saudagar muslim, khususnya para saudagar Timur Tengah. Para pelaut ini lalu memperkenalkan Islam di jalur perdagangan yang mereka datangi, seperti halnya daerah Malaka atau Aceh. Menurut Baloch, ini terjadi pada abad ketujuh, dan peristiwa ini dimulai dari pesisir Aceh, hingga meluas ke banyak daerah di Nusantara. Di balik perdebatan para sejarawan hingga saat ini, Indonesia memang tempat yang sangat mendukung kontak antara bangsa Indonesia dan bangsa lainnya. Lalu orang-orang Nusantara juga terkenal sebagai pelaut yang tangguh dan senang mengembara. Sehingga tidak jarang jika beberapa budaya Indonesia kini sedikit mengadopsi budaya lain, mengingat Indonesia memiliki kontak erat dengan seluruh dunia sejak zaman dahulu. berikut 7 teori masuknya islam ke indonesia This entry was posted in Artikel and tagged bangladesh, bengal, china, gujarat, india, indonesia, islam, maritim, masuknya islam, mekkah, persebaran islam, persia, pesisir, pesisir selatan, sejarah, sejarah indonesia, sejarah islam, selatan, teori. Manfaat Dan Efek Samping Hazelnut 10 Fakta Ikan Koi Yang Menarik Untuk Diketahui Leave a Reply Cancel reply Produk Terbaru Bumbu Haleem Rp 26.500 – Rp 350.000 Bumbu Everything Bagel Rp 19.500 – Rp 305.000 Bumbu Italian Seasoning Rp 31.000 – Rp 380.000 Bumbu Nihari Rp 28.000 – Rp 350.000 Bumbu Tavuk Şiş Rp 20.000 – Rp 350.000 Paling Laku Falafel Rp 4.000 – Rp 160.000 Samosa Keju Cheddar Rp 7.000 – Rp 175.000 Bumbu Nasi Biryani Rp 23.500 – Rp 335.000 Bumbu Nasi Kebuli Aromatic Rp 26.500 – Rp 325.000 Samosa Daging Sapi Rp 7.500 – Rp 187.500 Artikel Terbaru 16Jan Mengenal Cordyceps, Si Jamur Zombie Unik Yang Kaya Manfaat 27Apr 9 Variabel Dalam Penilaian Rempah Bubuk 27Apr Masa Kadaluwarsa Dari Beras Basmati 27Apr Sejarah Kaldu dan Perkembangannya 26Apr 4 Bumbu Yang Cocok Untuk Salmon 21Apr Sejarah Kelam Dibalik Rempah Yang Kamu Nikmati Saat Ini Cairo Food adalah halal vendor dan supplier makanan Timur Tengah, Arab, India, Turki & Internasional. Kami menyediakan beragam macam rempah, bumbu, frozen food, snack, makanan, saus, minuman, dan berbagai macam kebutuhan lainnya. Fokus kami adalah untuk B2B seperti Hotel, Restoran, Cafe, Catering dan usaha lainnya. Senin-Sabtu 08AM-05PM +6281218222610 order@cairofood.id Bantuan Pusat Bantuan Pengiriman Garansi Kontak Syarat & Ketentuan Privacy Policy Cookie Policy Tentang Kami About Bahan Baku Kolaborasi Reseller Karir Kontak Kategori Produk Beras (9) Buah-buahan (3) Bumbu Kue (1) Bumbu Masakan (137) Dessert (7) Hidangan Pembuka (10) Hidangan Utama (21) Kacang & Biji (3) Kue (7) Meze (3) Minuman (11) Minyak (1) Rempah Rempah (43) Roti (13) Salad (1) Sandwich (1) Saus dan Cocolan (3) Sayuran (3) Snack (18) Sop (1) Uncategorized (1) Copyright 2013-2023 © Cairo Food Produk Login We use cookies on our website to give you the most relevant experience by remembering your preferences and repeat visits. By clicking “Accept”, you consent to the use of ALL the cookies. Do not sell my personal information. Cookie settingsACCEPT Manage consent Close Privacy Overview This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may affect your browsing experience. Necessary Necessary Always Enabled Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information. Functional Functional Functional cookies help to perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collect feedbacks, and other third-party features. Performance Performance Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors. Analytics Analytics Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc. Cookie Duration Description _ga 2 years The _ga cookie, installed by Google Analytics, calculates visitor, session and campaign data and also keeps track of site usage for the site's analytics report. The cookie stores information anonymously and assigns a randomly generated number to recognize unique visitors. _gat_gtag_UA_117848721_1 1 minute Set by Google to distinguish users. _gid 1 day Installed by Google Analytics, _gid cookie stores information on how visitors use a website, while also creating an analytics report of the website's performance. Some of the data that are collected include the number of visitors, their source, and the pages they visit anonymously. CONSENT 2 years YouTube sets this cookie via embedded youtube-videos and registers anonymous statistical data. Advertisement Advertisement Advertisement cookies are used to provide visitors with relevant ads and marketing campaigns. These cookies track visitors across websites and collect information to provide customized ads. Cookie Duration Description _fbp 3 months This cookie is set by Facebook to display advertisements when either on Facebook or on a digital platform powered by Facebook advertising, after visiting the website. fr 3 months Facebook sets this cookie to show relevant advertisements to users by tracking user behaviour across the web, on sites that have Facebook pixel or Facebook social plugin. NID 6 months NID cookie, set by Google, is used for advertising purposes; to limit the number of times the user sees an ad, to mute unwanted ads, and to measure the effectiveness of ads. VISITOR_INFO1_LIVE 5 months 27 days A cookie set by YouTube to measure bandwidth that determines whether the user gets the new or old player interface. YSC session YSC cookie is set by Youtube and is used to track the views of embedded videos on Youtube pages. yt-remote-connected-devices never YouTube sets this cookie to store the video preferences of the user using embedded YouTube video. yt-remote-device-id never YouTube sets this cookie to store the video preferences of the user using embedded YouTube video. Others Others Other uncategorized cookies are those that are being analyzed and have not been classified into a category as yet. Cookie Duration Description nitroCachedPage session No description SAVE & ACCEPT Powered by
Image gallery menurut teori mekah indonesia telah menjalin hubungan dengan mekkah sejak awal hijriah. salah satu




















Read more Menurut Teori Mekah Indonesia Telah Menjalin Hubungan Dengan Mekkah Sejak Awal Hijriah. Salah Satu:
- Makkah To Madinah Train Travel Time
- Nonton Streaming Keluarga Cemara 2 Full Movie
- Keluarga Kalideres Meninggal
- Mekah 1979
- Arti Keluarga Cendana Adalah
- Gambar Kata Rumah Tangga Bahagia
- Mekah Indonesia
- Keluarga Somat Spesial Dudung
- Lagu Keluarga Cemara Novia Kolopaking
- Mekkah Hujan Lebat
- Mekkah Hujan Salju 2023
- Indonesia Mekkah Berapa Jam
- Mekkah Menghijau Tanda Kiamat
- Kata Syukur Keluarga Bahagia
- Menurut Teori Mekah Indonesia Telah Menjalin Hubungan Dengan Mekkah Sejak Awal Hijriah
- Lagu Keluarga Cemara Original